Rabu, 17 September 2008

Asuhan Keperawatan Premature dan BBLR

PREMATUR DAN BBLR

Tauby For Akper Sumedang

I. Konsep dasar penyakit
1. Definisi
a. Berdasarkan keputusan yang dicapai dalam kongres kedokteran perinatologi eropa kedua (1970), yaitu :
- Bayi lahir hidup dilahirkan sebelum 37 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir, dianggap mempunyai masa gestasi yang diperpendek dan disebut sebagai prematur atau pre-term.
- Bayi dengan berat 2500 gr atau kurang saat lahir dianggap sebagai mengalami masa gestasi yang
diperpendek, maupun pertumbuhan intra uterus kurang dari yang diharapkan, atau keduanya.
Keadaan ini disebut sebagai bayi dengan berat lahir rendah.
(Sacharin, Rosa M, 1996 :172)
b. bayi baru lahir resiko tinggi : neonatus tanpa memperhatikan usia gestasi atau berat badan lahir yang mempunyai kemungkinan morbiditas atau mortalitas yang lebih besar dari rata-rata karena kondisi atau situasi suatu kejadian yang dikaitkan dengan kelahiran dan penyesuaian pada keberadaan ekstra uterin (Wong, Donal. 2003 : 423).
2. Etiologi (Penyebab).
BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Faktor Ibu
- Penyakit toksimia grafvidium, perdarahan antepartum, trauma fisik, dan psikologis, nefritis akut, DM.
- Usia ibu : usia <16>35 tahun multi garafida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.
- Keadaan sosial ; golongan sosial’ ekonomi rendah, perkawinan yang tidak syah.
- Sebablain: ibu yang merokok, ibu peminum alkohol ibu penyandu narkotik.
b. Faktor janin
- hidramnion, kehamilan ganda, kelainan kromosom.
c. Faktor lingkungan
- tempat tinggal didaratan tinggi, radiasi dan zat-zat racun.
3. Klasifikasi
1. Menurut Ukuran
a. Bayi BBLR : bayi yang lahir dengan berat badan <2500 gr tanpa memperhatikan usia gestasi.
b. Berat badan lahir sangat rendah sekali atau bayi berat badan lahir eksterm rendah : bayi yang lahir dengan berat badan <1000 gr.
c. BBL sangat rendah : bayi yang lahir dengan berat badan <1500 gr
d. Berat badan lahir rendah sedang : bayi yang lahir dengan berat badan antar 1501-2500 gr
e. Bayi berat sesuai usia gestasi : bayi yang lahir dengan berat badan berada diantara persentil ke-10 dan ke-90 pada kurva pertumbuhan intra uterin.
f. Bayi kecil untuk kelahiran atau kecil untuk usia gestasi : bayi yang lahir dengan berat badan berada dibawah persentil ke-10 pada kurva pertumbuhan intra uterin.
2. Menurut Usia Gestasi
a. Bayi Prematur (praterm):
Bayi yang lahir sebelum gestasi minggu ke-37, tanpa memperhatikan berat badan lahir.
b. bayi full-term :
Bayi yang lahir antara awal minggu ke-38 sampai akhir gestasi minggu ke- 42 tanpa memperhatikan berat badan lahir.
c. bayi postmatur (posterm) :
Bayi lahir setelah minggu ke24 dari usia gestasi, tanpa memperhatikan berat badan lahir.

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Informasi Identitas
2. Pengkajian
a. Masalah yang berkaitan dengan ibu
- Penyakit seperti hipertensi, toksemia, plasenta previa, kehamilan kembar, malnutrisi dan diabetes melitus.
- riwayat kelahiran prematur atau aborsi, penggunaan obat-obatan, alkohol dan rokok.
b. bayi pada saat kelahiran
- Berat badan biasanya <2500 gr, kurus, lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada, kepala relatif lebih besar dibanding dada. (lingkar kepala <33 cm, lingkar dada <30cm), panjang badan 45 cm.
- Kardiovaskuler, denyut jantung rata-rata 120-160 per menit pada bagian apikal, kebisingan jantung terdengar pada seperempat bagian interkostal, aritmia, tekanan darah sistor 45-60 mmHg, nada bervariasi antara 100-160x/ menit.
- Gastrointestinal, penonjolan abdomen, pengeluaran mikonium biasanya terjadi dalam waktu 12 jam, refleks menelan dan menghisap yang lemah, peristaltik usia dapat terlihat.
- Mukoloskeletal, tulang kertilago telinga belum tumbuh dengan sempurna, lembut.
- Paru, jumlah pernafasan rata-rata antara 40-60 permenit diselingi periode apnea, pernafasan tidak teratur, flaring nasal, dengkuran, terdengar suaara gemeresiklipoprotein paru-paru.
- Ginjal, berkemih terjadi setelah 8 jam kelahiran, ketidak mampuan untuk melarutkan eksresi kedalam urine.
- Reproduksi, bayi perempuan : klitoris yang menonjol dengan labia mayora yanng belum berkembang ; bayi laki-laki skrotum yang belum berkembang sempurna dengan ruga ynag kecil, testis tidaktirun kedalam skrotum.
3. Diagnosa Keperawatan
1. pola nafas tidak efektif b.d imaturitas paru dan neuromuskular. Penurunan energi dan ketelitian.
2. termoregulasi tidak efektif b.d kontrol suhu yang imature dan penurunan lemak tubuh subcutan.
3. resiko tinggi infeksi b.d pertahanan imunologis yang kurang .
4. pertumbuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas.
5. resiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume cairan b.d karaktristik fisiologis imatur dari bayi preterm.
6. resiko tinggi gangguan integritas kulit b.d struktur kulit imatur , amobilitas, penurunan status nutrisi.
7. nyeri b.d prosedur tindakan.
8. perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d kelahiran preterm.
9. perubahan proses keluarga b.d krisis situasi maturitas, kurang pengetahuan.
4. Perencanaan
Dx I : pola nafas tidak efektif b.d imaturitas paru dan neuromuskullar.
- Tujuan : pasien menunjkanoksigenasi yang adequat.
- Interfensi : tempatkan pada posisi terlentang dengan leher sedikit ekstensi dan hidung menghadap keatap dalamposisi ”mengendus”.
- Rasional : untuk mencegah adanya penyempitan jalan nafas.
- Intervensi : hindari hiperektensi leher.
- Rasional : untuk mengurangi diameter trakea.
- Intervensi : obserfasi adanya penyimpangan dari fungsi yang diinginkan : kenali tanda-tanda distres.
- Rasional : untuk menghilangan mukus yang sedang endotrakeal.
- Intervensi : gunakan teknik penghisapan 2 orang.
- Rasional : karena asisten dapat memberikan oksigenasi dengan cepat.
Hasil yang diharapkan :
- jalan nafas tetap paten .
- pernafasan memberikan oksigenasi dan pembuangan CO2 yangg adequat.
- Frequensi dan pola nafas dalam batas yang sesuai dengan usia dan berat badan .
- Oksigenasi jaringan adequat.
Dx2 : termoregulasi tidak efektif b.d kontrol suhu yang imatur dan penurunan lemak tubuh subkutan.
Tujan pasien mempertahankan suhu tubuh stabil.
- iterfensi : tempatkan bayi didalam inkubator penghalang radian atau pakaian hangat dalam keranjang terbuka.
- rasional : untuk mempartahankan suhu tubuh stabil.
- Intervensi : Pantau suhu aksila pada bayi yang tidak stabil.
- Rrasional : untuk mempertahankan suhu kulit dalam rentang normal yang dapat diterimaa.
Hasil yang diharapkan :
Suhu aksila bayi tetap dalam rentang normal untuk usia pascakonsepsi.
Dx3 resiko tinggi infeksi b.d perthanan imunologis yang kurang.
Tujuan : pasien tidak menunjukan tanda-tanda infeksi nasokomial.
- Intervensi : pastikan bahwa semua pemberian perawatan mencuci tangan sebelum dan setelah mengurus bayi.
- Rasional : untuk meminimalkan pemasaran pada organisme infektif.
Hasil yang diharapkan
- Bayi tidak menunjukan tanda-tanda infeksi nasokomial.
Dx4 : perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas.
Tujuan : pasien mendapatkan nutrisi yang adequat, dengan mesukan kalori untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif dan menunjukan penambahan berat badanyang tepat.
- Intervensi :bantu ibu mengeluarkan asi.
Hyasil yang diharapkan :
- Bayi mendapat kalori dan nutrien esensial yang adequat.
- Bayi menunjkann penambahan berat badan yang mantap (kira-kira 20-30 gr/hari)
- Pada saat fase pascaakut penyakit.
Dx 5 resiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume cairan b.d karakteristik fisiologi imatur dari bayi preterm.
Tujuan : pasien menunjukan status hidrasi adequat.
- intervensi : pastikan masukan cairan oral /Parenteral yang adequat.
- Atur cairan parentral dengan ketat.
- Pantau keluar urin
Hasil yang diharapkan:
- bayi menunjukan bukti homeostatis.

0 komentar: